Thursday, 5 December 2013


Industri idola Jepang adalah tempat penghasil uang yang unik dan buas. Para gadis yang berhasil dari jalur karir ini adalah mereka yang didukung sepenuhnya oleh fanbase mereka. Meskipun mereka tampil dengan menyanyi dan menari, tetapi pertunjukkan konser mereka lebih berkaitan dengan citra idola mereka daripada bakat mereka yang sebenarnya, dan pada akhirnya popularitas merekalah yang menentukan tingkat keberhasilan mereka. Para gadis ini menjadi terkenal lebih karena popularitas mereka, daripada sebagai hasil dari ketenaran dan bakat mereka.

Mendukung industri ini pada bagian intinya adalah peran dari otaku idol, pria dan wanita yang terobsesi dengan para gadis di dalam grup idol ini. Otaku Idol sebagai salah satu sub-set dari budaya otaku, sudah mendapat kritik oleh mayoritas masyarakat Jepang, orang mungkin berharap para fans idol ini bersatu erat, dan saling berbagi dalam harmoni cinta bersama mereka untuk pertunjukkan mini skirt ini. Tapi, hal ini belum terjadi. Bahkan, keretakan besar tampaknya telah terbentuk antara pendukung lama dari industri idola ini dan fans pendatang baru di dunia wota ini. Menurut pandangan para fans lama, apa yang tampak baru-baru ini, para fans baru sama sekali tidak mengerti apa artinya menjadi otaku idol. Lihat saja apa yang mereka katakan tentang para newbie (pemula) ini pada saat melanggar wilayah mereka!

"Para fans baru di dunia wota ini tidak mengenali perbedaan antara citra yang sang idol ciptakan untuk dirinya sendiri dan sosok gadis dia yang sebenarnya. Mereka memberi peringkat sang idol berdasarkan delusi mereka dan mendorong ide-ide mereka, berharap untuk validasi status mereka sebagai apa... seorang fans? Otaku ?"


"Sang Idol tidak akan ada tanpa dukungan keuangan dari fans mereka. Kisah mengenai perjalanan menjadi seorang otaku sejati selalu diisi dengan pembelian dalam jumlah besar dan banyaknya acara jabat tangan bahkan dari saat sebelum sang idol menjadi populer. Ketika fans baru mulai muncul pada dunia idola ini, kesenjangan sikap yang memisahkan antara fans baru dan lama menjadi melebar. Ini sangat menyedihkan bahwa cerita kita diinjak-injak oleh semua pendatang baru ini."

"Apakah fandom itu mengenai diri saya atau mengenai sang idol? Para fans lama akan menyukai sang idol dengan sepenuh hati dan mengatakan bahwa kebutuhan mereka sendiri adalah yang nomor dua, sedangkan fans baru hanya mengarahkan perhatiannya kepada diri mereka sendiri dengan mengatakan bahwa mereka menyukai sang idol. Dan inilah hal lain yang terbagi: ketika ini berbicara menganai dunia idola secara keseluruhan, para otaku lama memahami struktur dari industri idola dan apa yang bisa mereka lakukan untuk mendukungnya, sementara para pemula ini tidak terlalu benar-benar memikirkan tentang hal ini".

Jadi, orang-orang yang baru saja menjadi fans idola ini digolongkan sebagai orang yang sengaja masa bodoh tentang para gadis ini dan segala hal yang diperlukan untuk mendukung mereka, sehingga mereka dapat mengambil tempat mereka dalam industri idola. Tapi jika para fans ini tidak benar-benar peduli tentang keberhasilan idola favorit mereka, maka buat apa mereka berada di dalam situ?

"Para fans baru ini menginginkan kasih sayang dari sang idol. Pada acara jabat tangan, mereka akan bertanya, 'Apakah kamu ingat nama saya?" Dan jika sang idol mengatakan ya, mereka benar-benar percaya bahwa mereka sudah diakui. Para fans lama tidak memerlukan pengakuan pribadi seperti itu, hanya sedikit dikenal saja, untuk mengetahui bahwa, 'Ah, sang idola ini mengingat saya.' para newbie ini tidak memahami situasi dimana para idol ini bekerja"

"Orang-orang ini tidak benar-benar menyukai sang idola. Mereka seperti menyukai sang idola dengan kelakuan yang liar dalam sebuah grup dan membuat diri mereka diketahui dengan tarian yang gila dan teriakkan call yang keras."

Ah, jadi mereka adalah perebut perhatian, benar? Saya kira bukan yang seperti itu saja...

"Banyak dari orang-orang ini yang memakai parfum. Para Otaku yang sebenarnya hanya akan memakai deodoran dan keringat tisu saja. Mereka terlalu sombong. Mereka mengatakan bahwa mereka menyukai sang idola, tapi saya suka menyebut mereka sebagai orang yang lebih menyukai diri mereka sendiri."

"Akhir-akhir ini aku telah melihat jenis 'anak perkotaan (city boy)' yang muncul di berbagai acara. Jika kamu punya cukup uang untuk membeli pakaian modis, maka kamu harus menggunakannya untuk mendukung sang idol! "

"Para gadis dengan lip gloss, bulu mata palsu, dan kontak lensa berwarna tentu dianggap modis. Namun bintang pertunjukan yang disini adalah sang idol, namun sepertinya kamu mencoba untuk menarik perhatian dirimu sendiri."

Tapi itu semua adalah dugaan berdasarkan penampilan. Mungkin para fans baru ini juga mengatakan sesuatu untuk memarahi rekan-rekan mereka yang lebih berpengalaman dalam mencintai idola mereka!

"Saya mendengar bahwa beberapa fans newbie wanita berkata, 'Aku suka gadis yang imut (cute)!' Sebagai tanggapan saya benar-benar ingin membuat pernyataan dengan tegas bahwa, "Saya mendukung gadis yang saya jumpai menawan hati (adorable). Apakah itu karena imut?'"

"Saya mendengar banyak fans baru yang mengatakan 'Apa yang salah dengan bercinta dengan seorang idol? Apakah ada hukum yang menentang hal itu?' Para otaku akan menghabiskan banyak uang untuk hubungan pseudo-romans dengan seorang idol, tetapi hanya dengan syarat bahwa sang gadis itu tetap murni!"

"Saya tidak bisa berbicara banyak ketika ada orang yang memfitnah grup idola favorit saya dengan komentar seperti 'Momo Kuro adalah dewa! Tapi Nogizaka adalah sampah!" kamu belum pernah mendengar saya mengatakan ini yah, "Itu adalah hal yang bagus karena dunia idol sedang berkembang.'"

Jadi pada dasarnya, apa yang saya dapatkan adalah bahwa menurut fans idola yang lama, orang-orang yang baru masuk fandom idola ini adalah para delusional yang terlihat rapi yang hanya mementingkan kepentingan kelompoknya sendiri saja pada saat bersama-sama di saat konser dan event dengan menari dan berteriak dengan harapan menarik perhatian dari sang idol favorit mereka, tidak seperti rekan-rekan mereka yang lama yang lebih bau dan kurang delusi seperti kelompok mereka yang tidak egois pada saat bersama-sama di saat konser dan event untuk menari dan berteriak dengan harapan menarik perhatian dari idola favorit mereka...

Terus terang, satu-satunya perbedaan nyata yang saya lihat disini adalah sikap elitis! Bisakah kita semua hanya bergaul dan mengeluarkan uang kepada kekasih miniskirt-sporting kita ini secara harmonis?

source: Elitism divides otaku culture as the popularity of Japanese pop idols expands (rocketnews24)

0 comments:

Post a Comment

I need your comment, to prove that this blog is useful. if you not mind please do so. i will be very happy. let's cheers our idol girls! :)

Please, put your name in the Open ID, so that I could greet you back. I do not appreciate Anonymous. :)

join our facebook and twitter too! ^_^