Wednesday, 15 October 2014

Shiitan memegang T-shirt  edisi terbatas konser dari member AKB48 favoritnya, Mayu Watanabe.

Mereka seringkali dipandang rendah dengan digambarkan sebagai seseorang yang egois (self-sentris), seorang nerd obsesif yang kurang keterampilan sosial. 

Tapi Kaoru Takahashi, seorang ibu rumah tangga (47 tahun) di kota Saitama, membantah tentang citra para fans AKB48 yang seperti itu. 

Dalam sebuah surat yang berjudul "Saya telah menjadi penggemar dari fans AKB48" yang ditujukan dalam kolom The Asahi Shimbun Voice, Takahashi menyatakan terima kasih kepada para fans yang telah membantu putrinya, Shiitan (15 tahun), pada saat acara "pemilihan umum" grup idola tersebut pada tanggal 7 Juni di Stadion Ajinomoto di Chofu, Tokyo. 

Surat ini tersebar luas di Twitter. Dan beberapa orang yang memiliki opini negatif tentang para fans musik idol ini memikirkan ulang tentang cara pandangan mereka. 

Tiga hari sebelum pemilu, Shiitan, seorang siswi SMA di tahun pertama, terkilir pergelangan kaki kanannya di sebuah festival olahraga dan harus menggunakan kruk (tongkat di ketiak). 

Sebuah foto kruk Shiitan yang dia posting di Twitter. Dia mengatakan pergelangan kaki kanannya bengkak hampir dua kali ukuran normalnya.

Ia telah menjadi fans AKB sejak kelas lima SD dan bahkan ingin pergi ke acara konser ketika ia mengalami demam tinggi. Takahashi "berpikir bahwa kemungkinan dia akan pergi, tanpa mempedulikan hal apapun" kali ini, juga. 

Shiitan pergi sendirian meskipun menggunakan kruk untuk pertama kalinya. Selain itu, wilayah Kanto sekitar Tokyo diprediksi akan turun hujan pada hari acara tersebut. 

Pada hari sebelum pemilu, Shiitan memposting di Twitter: "Jika Anda melihat seseorang yang memakai seragam sekolah dan memakai kruk, mungkin itu adalah saya. Aku kesepian, jadi saya akan senang jika anda memanggil saya. Meskipun aku mungkin mengganggu Anda."

Dia bilang dia men-tweet pesan itu karena "Saya pikir pergi dengan memakai kruk mungkin mengganggu orang dan saya ingin memberitahu orang-orang sejak awal." 

Ketika Shiitan hendak duduk di tempat tersebut, tiga fans laki-laki "yang umurnya seusia ayahku" berada di samping dan di belakang dia menyeka kering salah satu kursi lipat logam yang saling berhubungan dengan saputangan. 

Shiitan tidak tahu apakah mereka pernah melihat tweetnya. 

Ketika tiba waktunya untuk pulang ke rumah, banyak para fans yang bertanya: "Apakah Anda membutuhkan bantuan?" dan "Apakah Anda OK?" 

Shiitan berjalan di sisi jalur untuk menghindari jalan orang-orang, namun para fans malah membuang tanda traffic cone (kerucut lalu lintas) disana dan melepas jas hujannya sehingga dia bisa berjalan lebih mudah. 

Fans berteriak kepada orang lain untuk memberikan jalan untuk dia di sebuah stasiun kereta yang penuh sesak, dan penumpang menyerah sebuah kursi untuk dia di kereta. 

"Saya sangat kasihan terhadap mereka, tapi saya pikir mereka semua orang-orang yang benar-benar baik dan bahwa tidak satupun dari mereka yang jahat," kata Shiitan. 

Shiitan tiba di stasiun terdekat ke rumahnya setelah tengah malam. 

"Apakah kakimu baik-baik saja?" Tanya ibunya dengan tatapan khawatir. 

Shiitan tersenyum saat menjelaskan apa yang terjadi. 

Takahashi mengatakan bahwa dia sebelumnya memiliki kesan bahwa para fans AKB itu cuma sekumpulan orang yang "membeli banyak merchandise namun hanya sekedar membuangnya begitu saja." Tapi ketika dia mendengar cerita putrinya, dia berubah pikiran. 

"Saya telah menyadari bahwa dia hanya akan mengganggu orang-orang karena tongkat kruk itu, tetapi mereka sesama fans membantu anak saya di tempat di mana aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk melindunginya. Aku terus-menerus berpikir tentang bagaimana saya bisa menyampaikan apresiasi saya."

Takahashi mengirimkan suratnya kepada The Asahi Shimbun via e-mail dengan harapan bahwa "beberapa fans mungkin melihatnya." Itu diterbitkan pada tanggal 10 Juni edisi pagi.

Malam itu, surat Takahashi muncul di sebuah retweet dengan lampiran foto dari salah satu teman Shiitan, yang juga seorang fans AKB. "Shiitan, mungkinkah ini kamu?" 

Shiitan men-tweeted pesan berikut: "Itu adalah sebuah artikel di The Asahi Shimbun. Ibuku bilang dia ingin berterima kasih kepada semua fans AKB yang membantu saya dan mengirimkannya ke The Asahi Shimbun. Terima kasih banyak, sangat banyak! "

Postingan Shiitan itu telah di-retweet sekitar 2.000 kali. Bahkan menimbulkan tanggapan dari mereka yang tidak terlalu menyukai AKB48 ataupun fans mereka: "Jadi para fans yang seperti ini masih ada juga toh." "Saya memikirkan kembali pendapat saya (tentang mereka)"

Shiitan dengan cepat mendapatkan 200 followers. 

"Saya tidak tahu apakah pesan saya ini sampai ke orang-orang yang benar-benar membantu anak saya, tapi saya senang untuk semua orang menyebarkan itu," ujar sang ibu di sisi putrinya. 

"Para fans AKB juga memikirkan tentang member grup. Mereka sangat baik," tambah putrinya tersebut.

0 comments:

Post a Comment

I need your comment, to prove that this blog is useful. if you not mind please do so. i will be very happy. let's cheers our idol girls! :)

Please, put your name in the Open ID, so that I could greet you back. I do not appreciate Anonymous. :)

join our facebook and twitter too! ^_^