Tepat 8 tahun yang lalu AKB48 mengeluarkan single ini. Berbeda jauh dengan kondisi marketing single mereka saat ini, ini bukanlah single yang laris di pasaran. Namun, aku bisa mengerti alasan mengapa lagu ini jarang peminatnya, itu karena tema single ini adalah sangat "azazel DARK" atau bisa dibilang bahwa tema ini begitu tabu untuk dibicarakan di masyarakat jepang. Bahkan, aku tidak yakin Aki-P mau menuliskan lagu seperti ini untuk AKB48 pada saat sekarang ini.
"Keibetsu Shiteita Aijou" (Kasih Sayang Yang Telah Menjadi Penghinaan)
(dari single ke-3 AKB48 - Keibetsu Shiteita Aijou)
AKB48 Senbatsu Member: (Team A: Itano Tomomi, Oshima Mai, Kojima Haruna, Shinoda Mariko, Takahashi Minami, Nakanishi Rina, Maeda Atsuko, Minegishi Minami, Team K: Akimoto Sayaka, Kasai Tomomi, Oshima Yuko, Kobayashi Kana, Sato Natsuki, Ono Erena, Masuda Yuka, Miyazawa Sae)
lirik: Akimoto Yasushi
musik: Inoue Yoshimasa, aransemen: Inoue Yoshimasa
sudut pandang: wanita
tema: Masalah Sosial
TELEVISI NEWS memberitakan
Tentang tragedi kejadian yang dilindungi melalui anonimitas
Bagaikan mengetikkan pesan SMS di ponsel
Dengan menggunakan emoticon seperti biasanya
Orang dewasa yang wajahnya tampak seperti mengetahui segalanya
Sementara itu mencari motif kejadiannya
Namun POIN analisa mereka itu tidak tepat
Bagaikan lelucon yang tidak bisa ditertawakan
Dengan peringkat yang didasarkan dari nilai deviasi,
Masa depan kita telah ditentukan
Bahkan meskipun kita telah mencoba yang terbaik,
Bagaimanapun juga usaha itu tidak akan berhasil
Sudah sejak lama
Kita telah dibuat tersadar akan hal itu
Kita semua
Kasih sayang yang telah menjadi penghinaan
Aku merindukannya, Tanpa mengenalinya
Aku tidak ingin sendiri menjadi kesepian
Aku juga ingin bisa dipeluk
Oleh seseorang ...
Gadis yang hendak menjadi burung
Meletakkan sepatunya dengan rapi di atas atap
Apakah dia ingin dipuji untuk tindakan sopan santunnya?
Atau apakah itu sebuah sindiran?
Mengenai apakah dia "pernah" atau "tidak" mengalami bullying,
Bahkan jika sekarang kalian mengadakan ANGKET
Suara hatinya itu, yang dia ingin orang-orang mendengarnya
Tidak akan tercapai, hilang di dalam angin
Dengan PROSES pergeseran tanggung jawab,
Membuat para orang ternama itu menangis
Namun tetap saja kita tidak mengerti
Rantai hubungan ini terlalu bodoh ...
Orang yang pantas untuk ditunjuk jari
Karena tidak melakukan apapun untuknya
Adalah diriku sendiri
Kasih sayang yang telah menjadi penghinaan
Aku memungkiri rasa lapar itu,
Sambil terus berpura-pura agar kegelisahanku tidak diperhatikan
Aku terus mencari pandangan mata yang ramah
Sepanjang waktu...
Kasih sayang yang telah menjadi penghinaan
Aku merindukannya, Tanpa mengenalinya
Aku tidak ingin sendiri menjadi kesepian
Aku juga ingin bisa dipeluk
Oleh seseorang ...
Well, harus diakui tidak mudah untuk mencerna lagu ini, bahkan meskipun lagu ini sudah pernah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia di beberapa blog ataupun di cover nyanyikan ulang, dengan segala hormat saya harus mengatakan bahwa saya masih tidak mengerti tentang makna lagu ini. Hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk melihat ulang berbagai sumber terjemahan lagu ini. dan pada satu titik saya merasa mungkin seperti ini maksud lagu ini dibuat.
Agar kalian bisa memahami lagu ini, lagu ini ditulis dengan menggunakan 2 sudut pandang orang, pada bagian reff itu adalah orang yang di bully, sedangkan bagian verse dan lainnya ditulis berdasarkan narasi orang yang mengenal dekat dengan si korban, atau bisa kita bilang dia adalah teman sekelasnya. Bahkan, jika kita bisa menambahkan orang ketiga, itu adalah orang dewasa. Seluruh penulisan di dalam lagu ini menggunakan sudut pandang dari wanita.
Secara umum, kita bisa mengatakan bahwa single "Keibetsu Shiteita Aijou" adalah single ke-5 AKB48. Well, jika kalian melihat ke belakang tentang judul single AKB48 maka seperti ini: "Sakura no Hanabiratachi", "Skirt, Hirari", "Aitakatta", "Seifuku ga Jama o Suru", dan "Keibetsu Shiteita Aijō". atau kita bisa memaknainya dengan: Kelulusan Sekolah - Rok yang berkibar - Ingin Bertemu seseorang - Flirting Date! (atau Prostitusi dibawah umur) - Bullying dan Bunuh Diri!. FYeah!, I mean, Entah apa yang ada di pikiran Aki-P saat itu tapi tanpa disadari sebenarnya AKB48 pernah menjadi grup idola anti-idol, bahkan sebelum BiS ada!
Kembali ke kasus bullying. Fakta berbicara bahwa kasus bullying dan bunuh diri di jepang adalah kasus nyata yang cukup serius dan sering terjadi di lingkungan sekolah atau pertemanan. Melihat berita baru-baru ini, bahkan jika kita cukup serius menyikapi fenomena kemunculan ISIS-chan di jepang itu sebetulnya juga salah satu bentuk pem-bully-an dari orang jepang untuk pihak ISIS dan (alm.) korban tawanan orang jepang itu sendiri. Di dalam PV lagu ini ditunjukkan bahwa bullying ini terjadi di lingkungan sekolah khusus wanita. well, entah kenapa saya juga sering mendengar kasus seperti ini sering terjadi di sekolah khusus "wanita/pria", mungkin faktor jomblo?. Namun, bagiku sendiri pendapat seorang teman yang mengatakan bahwa, "bunuh diri itu cuma solusi permanen untuk masalah sementara" itu adalah argumen yang benar.
Disini saya berulang kali menggunakan kata "bullying", bukan karena saya sok inglish (indonesia-english), tapi memang tidak ada kata yang tepat untuk menjelaskan makna kata ini secara harafiah ke dalam bahasa indonesia, Produser Film "Langit Biru" bahkan pernah mengeluhkan tentang hal ini. Sekarang mari kita masuk kedalam pembahasan lirik lagunya.
Agar kalian bisa memahami lagu ini, lagu ini ditulis dengan menggunakan 2 sudut pandang orang, pada bagian reff itu adalah orang yang di bully, sedangkan bagian verse dan lainnya ditulis berdasarkan narasi orang yang mengenal dekat dengan si korban, atau bisa kita bilang dia adalah teman sekelasnya. Bahkan, jika kita bisa menambahkan orang ketiga, itu adalah orang dewasa. Seluruh penulisan di dalam lagu ini menggunakan sudut pandang dari wanita.
Secara umum, kita bisa mengatakan bahwa single "Keibetsu Shiteita Aijou" adalah single ke-5 AKB48. Well, jika kalian melihat ke belakang tentang judul single AKB48 maka seperti ini: "Sakura no Hanabiratachi", "Skirt, Hirari", "Aitakatta", "Seifuku ga Jama o Suru", dan "Keibetsu Shiteita Aijō". atau kita bisa memaknainya dengan: Kelulusan Sekolah - Rok yang berkibar - Ingin Bertemu seseorang - Flirting Date! (atau Prostitusi dibawah umur) - Bullying dan Bunuh Diri!. FYeah!, I mean, Entah apa yang ada di pikiran Aki-P saat itu tapi tanpa disadari sebenarnya AKB48 pernah menjadi grup idola anti-idol, bahkan sebelum BiS ada!
Kembali ke kasus bullying. Fakta berbicara bahwa kasus bullying dan bunuh diri di jepang adalah kasus nyata yang cukup serius dan sering terjadi di lingkungan sekolah atau pertemanan. Melihat berita baru-baru ini, bahkan jika kita cukup serius menyikapi fenomena kemunculan ISIS-chan di jepang itu sebetulnya juga salah satu bentuk pem-bully-an dari orang jepang untuk pihak ISIS dan (alm.) korban tawanan orang jepang itu sendiri. Di dalam PV lagu ini ditunjukkan bahwa bullying ini terjadi di lingkungan sekolah khusus wanita. well, entah kenapa saya juga sering mendengar kasus seperti ini sering terjadi di sekolah khusus "wanita/pria", mungkin faktor jomblo?. Namun, bagiku sendiri pendapat seorang teman yang mengatakan bahwa, "bunuh diri itu cuma solusi permanen untuk masalah sementara" itu adalah argumen yang benar.
Disini saya berulang kali menggunakan kata "bullying", bukan karena saya sok inglish (indonesia-english), tapi memang tidak ada kata yang tepat untuk menjelaskan makna kata ini secara harafiah ke dalam bahasa indonesia, Produser Film "Langit Biru" bahkan pernah mengeluhkan tentang hal ini. Sekarang mari kita masuk kedalam pembahasan lirik lagunya.
"Tentang tragedi kejadian yang dilindungi melalui anonimitas"
Pada verse 1, kita diberikan gambaran bahwa tragedi kejadian bunuh diri telah menjadi sesuatu berita yang lumrah diberitakan di TV. Dan lucunya, karena berita tentang korban bunuh diri sudah biasa ditayangkan dengan sensor (dalam kasus ini sensor diberikan karena korban adalah anak di bawah umur) oleh karena itu kebanyakan berita hanya ditayangkan tanpa menyebutkan nama (misalnya: "sebut saja bunga, 14 tahun"), sehingga ini membangun pemikiran bahwa tragedi ini adalah kejadian yang sudah wajar terjadi disekeliling kita. Di jepang bahkan kasus bullying yang berakhir dengan bunuh diri tidak bisa dibawa ke dalam kasus hukum pindana kepolisian, karena tidak ada bukti kuat untuk menangkap pelaku bullying (lihat link akb48warpup).
"Namun POIN analisa mereka itu tidak tepat..... Orang yang pantas untuk disalahkan itu adalah diriku sendiri"
Pada verse 2, kita diberikan gambaran bagaimana teman sekelas korban / pihak pencerita menyalahkan orang dewasa / para ahli / para selebriti yang memberikan analisa tentang penyebab kejadian tragedi ini dengan rasionalisasi pemikiran mereka sendiri dan mengambil keputusan menurut pendapat mereka tanpa pernah benar-benar bisa memahami itu. Sungguh menyenangkan membaca ulasan tvtropes.org yang menyebut bahwa makna tersirat dari lagu ini adalah Adults Are Useless (Orang dewasa itu tidak berguna).
(for some reason, aku juga sebenarnya tidak mengerti untuk apa orang TV sengaja meminta pendapat dari para selebriti jika terjadi sebuah kejadian tragedi yang sedang populer. well, you know... itu sama sekali tidak dapat membantu apa-apa, kita tidak butuh simpati kalian!)
Walaupun dia menganggap bahwa mereka cuma pembual besar, dan tidak tahu apa-apa tentang kejadian yang sebenarnya. Namun pada verse 6, dijelaskan bahwa dia sebenarnya juga merasa bersalah karena meskipun mengenal korban bully ini namun tidak bisa berbuat apa-apa untuk dia
(for some reason, aku juga sebenarnya tidak mengerti untuk apa orang TV sengaja meminta pendapat dari para selebriti jika terjadi sebuah kejadian tragedi yang sedang populer. well, you know... itu sama sekali tidak dapat membantu apa-apa, kita tidak butuh simpati kalian!)
Walaupun dia menganggap bahwa mereka cuma pembual besar, dan tidak tahu apa-apa tentang kejadian yang sebenarnya. Namun pada verse 6, dijelaskan bahwa dia sebenarnya juga merasa bersalah karena meskipun mengenal korban bully ini namun tidak bisa berbuat apa-apa untuk dia
"Dengan peringkat yang didasarkan dari nilai deviasi"
Pada verse 3, kata asli untuk terjemahan kata "peringkat dari nilai deviasi" adalah hensachi, hensachi itu sendiri merupakan bentuk tabel pengumuman peringkat yang biasanya dipasang untuk menunjukkan daftar nilai hasil ujian sekolah. Tabel ini selalu digantung di dinding sekolah sehingga semua orang bisa melihatnya. Untuk sekolah jepang yang memiliki sistem pendidikan kompetisi yang sangat tinggi, ranking adalah tanda terbaik untuk bisa membuka akses menuju universitas terbaik, ataupun tempat pekerjaan terbaik. Saking kompetitifnya, bahkan antara orang yang berada di ranking satu dan dua bisa memiliki perbedaan yang sangat besar.
Oleh karena itu kita bisa mengerti bahwa pembahasan lirik ini adalah mengenai keputusasaan, sikap pesimistis yang membuat dia merasa bahwa tidak ada yang bisa dilakukan/dibanggakan untuk menyelamatkannya, bahkan jika seandainya dia bisa berbuat sesuatu untuknya.
Oleh karena itu kita bisa mengerti bahwa pembahasan lirik ini adalah mengenai keputusasaan, sikap pesimistis yang membuat dia merasa bahwa tidak ada yang bisa dilakukan/dibanggakan untuk menyelamatkannya, bahkan jika seandainya dia bisa berbuat sesuatu untuknya.
"Gadis yang hendak menjadi burung..... Suara hatinya itu tidak akan tercapai, hilang di dalam angin"
Setelah dia menyalahkan para pakar ahli dan orang dewasa itu, kita kembali di bawa untuk memahami tragedi tersebut melalui sudut pandang dia, orang yang mengenal korban bully ini. Dia tahu bahwa tindakan bullying ini benar-benar terjadi, namun dia juga paham bahwa tidak ada yang bisa diperbuat untuk menyelamatkan korban bully ini, bahkan meskipun korban ini mengakuinya dalam forum tertutup. you know, minoritas suara vs mayoritas suara.
Lalu, Ada salah satu pembahasan dari Akb48wrapup yang membuatku memikirkan ulang tentang makna lirik ini, mengapa dia menjadi burung? tentu itu adalah kiasan untuk tindakan bunuh diri - jatuh dari atap gedung. Tetapi mengapa dikatakan itu adalah tindakan sopan santun? sindiran? (Dalam kata aslinya adalah "Atetsuke (当て付け)" : Insinuation: sindiran, tuduhan secara tak langsung).
OK! Coba kita pahami ini sebagai berikut, ternyata bunuh diri ini dilakukan karena desakan sugesti dari orang-orang yang telah mem-bully dia yang mengatakan bahwa "kamu lebih pantas mati daripada terus ada disini!" Oleh karena itu dia melepas sepatunya dengan rapi, mungkin dia ingin memberi pesan kepada mereka bahwa "well, aku telah melakukannya, apakah sekarang aku layak untuk sedikit dihormati?". Ahh... masuk akal, kan?!
"Kasih sayang yang telah menjadi penghinaan"
Sebenarnya ada beberapa terjemahan alternatif untuk judul lagu ini, stage48.net menyebutnya dengan "Scorned Love" (Penghinaan cinta atau Cinta yang dihina), kiwi-musume menyebutnya "The Love I Used To Scorn" (Cintaku yang digunakan untuk penghinaan), sedangkan akb48songs menamainya "The love that used to scorn me" (Cinta yang digunakan untuk menghinaku). Namun bagaimanapun juga aku lebih cenderung memakai kata dari terjemahan google translate ini. (sebenarnya aku lebih cenderung menerjemahkannnya sebagai "Kasih sayang yang sudah dicampakkan", tapi entah kenapa ini malah lebih terdengar seperti cerita NTR, makanya saya putuskan tidak memakai itu )
Beberapa poin yang bisa dipahami dari kalimat ini. Dalam terjemahan diatas, ada dua kata penting dari judul lagu ini, Love (cinta) yang dimaksud disini adalah "Kasih Sayang terhadap sesama teman", well, dari apa yang saya pelajari selama ini, kata ini bisa digolongkan sebagai Kasih Phileo. Sedangkan Scorned berarti menghina, atau ceomoohan.
Sehingga tema utama dalam lagu ini adalah dia (korban bully) mengharapkan kasih persahabatan dari teman sekelasnya, namun mereka "menggunakan" dia sebagai objek bullying hingga menjadi orang yang terhina.
Sehingga tema utama dalam lagu ini adalah dia (korban bully) mengharapkan kasih persahabatan dari teman sekelasnya, namun mereka "menggunakan" dia sebagai objek bullying hingga menjadi orang yang terhina.
Dari reff itu juga kita bisa mengetahui bahwa dia sedang kelaparan, apakah itu karena teman-temannya mengambil jatah makan siangnya juga?. Namun dia tetap berpura-pura baik seperti tidak terjadi apa-apa, dia tetap berharap kehadirannya bisa diakui dalam kelompok itu makanya dia rela diperlakukan seperti apapun.
Singkatnya, menurut pendapatku pribadi, tidak ingin kesepian selalu menjadi alasan utama mengapa korban bully selalu menerima dirinya diperlakukan bullying oleh "teman-teman" sekelasnya. Kontradiksi, justru karena bullying inilah yang membuat korban bully selalu sulit untuk mendapatkan teman yang sebenarnya.
Well, sampai sejauh inipun kita masih belum membahas tentang PV-nya, mungkin pembahasan tentang teks-teks yang ada di PV-nya di dalam blog ini bisa membantu. Bagaimanapun juga Yuko Oshima berakting dengan baik di video ini, walaupun lebih bagus lagi jika di akhir PV ini ditutupi dengan dia benar-benar lompat dari atas gedung dan mati.
Akhir kata, Mari berteman dan pukuli saya.
source: stage48.net | kiwi-musume | tvtropes.org | supermerlion | akb48songs | akb48wrapup | generasia
Nambah aja, kenapa Akimoto sensei menciptakan lagu seperti ini pada awal2 debutnya AKB, karena memang itu yang terjadi pada anak2 binaan Akimoto sensei disekolah. seperti Itano tomomi, ia diajuhi satu sekolah karena menjadi anggota AKB, Kojima Haruna, bahkan gurunya pun ikut mem-bully dan harus pindah sekolah.
ReplyDeleteSetuju sama analisa-nya, ini yang membuat saya tertarik dengan AKB48. Karena dibalik lagu2 yang sangat genki/cute ada lumayan banyak yang ingin menyampaikan arti yang dalam.
ReplyDeleteWah bersyukur bgt ada tulisan ini. Sebelum sya tau arti dari lagu ini, setiap kali liat video pv nya entah kenapa sesek bgt rasanya hehe
ReplyDeleteNice review. Really detail. 👍👍
ReplyDeleteSekarang lagu ini sudah dibawakan oleh JKT48 loh... Tepatnya oleh Team J di setlist theater Sekarang Sedang Jatuh Cinta, dengan judul terjemahan "Kasih Sayang yang Dulu Aku Remehkan"
ReplyDeleteCuplikan (Reff ke-2) : https://youtu.be/IWUN9Gq5zmE