Friday 8 February 2013

Hampir dua tahun lalu, banyak yang nggak kenal dengan perempuan-perempuan muda ini. Dikumpulkan oleh sebuah grup bisnis hiburan besar dari Jepang, mereka menjadi sister group pertama dari idol group serupa di Jepang yang tumbuh di luar Jepang sendiri. Mereka, idola pertama yang bisa kita temui langsung – hampir setiap hari.


The Idols




“Impian ada di tengah peluh, bagai bunga yang mekar secara perlahan. Usaha keras itu tak akan mengkhianati…”

Lirik di atas diambil dari lagu “Shonichi (Hari Pertama)” yang dinyanyikan JKT48 (juga sister group mereka, AKB48), dari set list ‘Pajama Drive.’ AKB48 didirikan oleh Yasushi Akimotor di kawasan Akihabara, hence the name is shortened to AKB. Kabarnya, melihat tuntutan pasar, demografi dan prospek konsep idola ini sangat cerah di Indonesia, maka dibentuklah JKT48 sebagai sister group pertama di luar Jepang. Saat pengumuman grup idola ini diumumkan September 2011, 1200 orang mengajukan lamaran dan pada bulan November tahun yang sama 28 orang terpilih sebagai anggota generasi pertama.


Saat ini, generasi pertama JKT48 memiliki 2 anggota transfer dari AKB48. Format keanggotaan yang juga belum pernah ada sebelumnya. Yang perlu diperhatikan, perempuan-perempuan muda ini memiliki latar belakang berbeda. Mereka bisa dibilang adalah bintang internasional. JKT48 sejauh ini sudah beberapa kali melakukan konser bersama ‘kakak’ mereka di Jepang. Beberapa member mampu berbahasa asing dengan baik. So, mau jadi idola nggak hanya cantik saja.

Dengan menggunakan konsep idola yang bisa ditemui langsung, sama seperti sister group mereka yang ada di Jepang, para member JKT48 sangat mudah diakses keberadaannya. Terlebih dengan hadirnya live theater mereka yang berlokasi di salah satu mall di kawasan Senayan. Ingin bertemu mereka? Simply, datang dan saksikan pertunjukan teater mereka itu. Saat ini, generasi pertama sedang membawakan set list “Aturan Anti Cinta.” Selama setahun sebelumnya, mereka membawakan “Pajama Drive” yang kini dibawakan oleh generasi kedua (trainee – dalam masa latihan). Selesai pertunjukan, setiap member yang tampil dalam show bisa ditemui (meski hanya dalam bentuk salaman singkat, atau toss).

Bila biasanya, idola atau selebriti itu berjumlah sedikit (paling banyak 5, itu aturan klasik), maka bagaimana mengidolakan sebuah group idola dengan anggota lebih dari 20 orang? Karena itulah, penggemar kemudian memahami istilah oshi – idola yang didukung. Mereka yang menjadi fans group idola ini dalam prosesnya akan memilih oshi masing-masing. Tanpa sadar mengamati pertumbuhan mereka sebagai sosok entertainer.

Pertumbuhan? Ya. Penggemar bisa melihat penampilan mereka di teater, setiap pertunjukkan live, kemunculan di media, sampai keberadaan mereka di media sosial. Di sinilah, setiap anggota (member) group idola masing-masing akan menunjukkan individualitasnya. Bila pada dasarnya mereka lahir sebagai bintang, maka di atas panggung sampai turun panggung, aura bintang itu tetap ada. Seiring waktu, harusnya semakin besar dan bersinar terang sementara mereka terus tampil dan berlatih di teater.

Nggak kuat dengan jadwal latihan dan manggung yang banyak? Mungkin kamu bukan idola itu. Nggak heran, satu persatu member JKT48 melewati tahap yang disebut dengan kelulusan (graduate). Dengan alasan apapun, keluarnya member setelah di-approve oleh manajemen bisa disebut kelulusan.


The Theater




Hal inilah yang membedakan JKT48 dengan selebriti-selebriti lain dalam kelompok boyband atau girlband, atau penyanyi manapun. JKT48 memiliki permanent theater, di mana penggemar bisa menonton pertunjukkan mereka selama 2 jam lebih. Harga tiket bervariasi. Pelajar, perempuan, umum – semua memiliki harga tiket berbeda.

Apa saja yang dinikmati selama 2 jam lebih? Member akan membawakan set list (kumpulan lagu, yang jumlahnya belasan). Lagu-lagu yang masing-masing memiliki emosi dan kadar ‘drama’ sendiri. Lewat lagu-lagu, komunikasi dengan penonton saat sedang tidak menyanyi inilah terlihat bagaimana setiap member mengalami development. Banyak member yang pada awalnya tidak punya kemampuan menari, sampai bicara di depan umum. Dalam tahun kedua mereka sebagai sebuah group, generasi pertama sudah menunjukkan perkembangan cukup signifikan.

Set list “Pajama Drive” sudah dibawakan sejak tahun 2008 oleh tim B AKB48. Kumpulan lagu-lagu yang ada di dalam set list ini adalah semua emosi dan pemikiran yang khas ada di benak perempuan-perempuan muda. Cinta pertama, benak akan tujuan hidup, patah hati - semua hal itu. Jadi, lirik-lirik dan makna setiap lagu sangat pas dengan kisaran umur member yang memang masih berkutat di tema itu saja (member generasi pertama berkisar 13 hingga 21 tahun. Murid SMP sampai mahasiswi). Pernah tahu istilah panggung kabaret, atau broadway? Teater JKT48 kurang lebih seperti itu.

Jangan kaget saat melihat di setiap pertunjukan teater, 90% penonton (kapasitas penonton hanya 100an orang) adalah laki-laki muda. Tenang, masih ada perempuan kok di antara penonton. Ibu-ibu juga ada. Jangan kaget juga saat melihat mereka berteriak-teriak dalam ‘format khusus’ yang dikenal dengan chanting mix. Chant ini menggabungkan 3 bahasa, Inggris, Jepang sampai Ainu. Saat melakukan chanting ini, biasanya mereka menggunakan light stick warna-warni. Siap-siap, karena mereka akan sangat ‘kencang.’ Dalam tahun kedua sudah bisa mengumpulkan penggemar seperti ini? belum pernah ada sebelumnya di Indonesia.

Ingin menonton? Perhatikan jadwal teater yang ada (bisa dilihat di situs resmi JKT48). Pilih jadwal teater dengan member yang ingin dilihat. Karena setiap pementasan member yang tampil berjumlah 16 orang dan formasi selalu berbeda. Kirimkan aplikasi permintaan menonton via surel. Bila beruntung, akan dapat balasan surel dari manajemen. Bawa hasil cetak surel balasan itu dan tunjukkan ke loket tiket. Belum beruntung karena nggak dibalas oleh manajemen? Datang langsung ke lokasi dan mengantri bersama fans lainnya di baris waiting list. Siap-siap berdiri selama 2 jam untuk bisa menonton perempuan-perempuan muda ini 2 jam kedepannya.



The Fan




Perbedaan kultur di mana AKB48 dan JKT48 tumbuh pasti akan membawa masing-masing grup idola ini ke arah yang berbeda, meski mereka dibentuk oleh orang dan manajemen yang sama. Bila promo-promo AKB48 akan sesekali memperlihatkan member dalam bungkusan swim suit 2 pieces, jangan harap itu terjadi di Indonesia.

Tidak menutup kenyataan, bahwa semua penggemar laki-laki itu memang melihat tampilan fisik para member yang menjadi daya tarik utama. Tapi seiring waktu, saat seorang fans memahami betul siapa yang mereka kagumi dan bagaimana para idola ini tumbuh di depan mereka, maka akan ada rasa hormat yang tumbuh satu sama lain. Idola menunjukkan rasa hormat mereka pada fans dengan tampil bagus di setiap pertunjukkan. Fans menunjukkan rasa hormat mereka mendukung idola mereka di tiap kesempatan.

Ada yang mencoba mengamati kenyataan bahwa tawuran pelajar berkurang drastis sejak munculnya JKT48? Siapa tahu, kan?




The Rules


Selama menjadi anggota grup idola ini, kabarnya setiap dari perempuan-perempuan muda ini tidak diperbolehkan menjalin hubungan pribadi (pacaran). Cukup masuk akal. Karena saat menjadi idola, memiliki pasangan yang terlalu menuntut adalah hal terakhir yang seorang calon bintang besar inginkan. Mereka punya karir yang harus dipertahankan, bukan?

Aturan yang juga masih terus jadi perdebatan. Banyak diskusi di luaran yang menganggap bahwa aturan satu ini terlalu radikal untuk perempuan-perempuan muda yang masih tumbuh berkembang itu. Aturan yang juga akan mengalami pelaksanaan dengan efek yang berbeda saat dibenamkan di dua kultur yang tidak sama.

Terakhir, salah satu member AKB48 Minami Minegishi tertangkap kamera keluar dari rumah seorang selebriti lain yang juga ternyata adalah kekasihnya. Minami kemudian melakukan permintaan maaf publik lewat sebuah video viral. Di video itu terlihat ia mencukur habis rambutnya sebagai tanda penyesalan. Oleh manajemen, status Minami diturunkan kembali menjadi trainee. Skandal ini memulai sebuah diskusi panjang akan nilai etis dari aturan-aturan yang diberlakukan pada mereka.


The Facts



Tidak mudah untuk menjadi terkenal atau bintang besar yang dipuja banyak orang. JKT48 kini sudah memiliki fan base yang sangat luas. Stasiun televisi berlomba menghadirkan mereka. Karena selalu jadi jaminan akan hadirnya crowd yang banyak. Fans mereka tersebar di seluruh Nusantara. Fans-fans di luar daerah ini pun dapat prioritas saat berkunjung ke live theater di Jakarta. Bayangkan, saat JKT48 mengadakan konser di Gelora Bung Karno dan penggemar seluruh Indonesia berkumpul. Sesuatu yang baru bisa dilakukan Noah, Dewa, Slank dan Iwan Fals - rasanya.

Fakta lain? Perempuan-perempuan muda ini harus menghapalkan koreografi kurang lebih 16 lagu dalam waktu 10 bulan sebelum melakukan debut publik. Ini yang terjadi pada generasi pertama. Itu belum termasuk beberapa lagu cover yang sering mereka bawakan saat muncul di televisi. Benar-benar butuh komitmen dan kerja keras. Tidak kuat pasti gugur. Anyway, mereka bekerjasama dengan seorang koreografer yang juga sempat bekerja untuk Agnes Monica.

Mungkin pada akhirnya, perempuan-perempuan muda ini tidak pernah berharap bahwa mereka akan seterkenal sekarang. Muncul di iklan produk bahkan hingga luar negeri. Dipuja jutaan laki-laki. Mereka hanya tahu bahwa mereka senang menari dan menyanyi, dan punya ‘panggilan’ atau keinginan kecil untuk menjadi seorang entertainer. Because, true entertainer always find a way to entertain others. Dalam kasus mereka, jalan itu dibukakan dengan keanggotaan eksklusif juga prestisius di sebuah grup idola. “Usaha keras tak akan mengkhianati…” itu yang terjadi. Semua selebriti dengan bakat, dan tahu betul apa makna bekerja keras, akan mekar pada akhirnya. Seperti bunga yang sekian lama terkuncup, lalu mekar dan menunjukkan keindahannya.

Kami bahkan belum mengulas tentang mengapa grup idola ini menggunakan kostum seperti seragam sekolah (seifuku) dalam tiap penampilannya. Mampirlah ke teater mereka, mencoba pahami, atau paling tidak menikmati penampilan ala kabaret mereka. Belasan lagu dengan koreografi yang tidak mudah. Lihat hasil sebuah kerja keras.
source: fimela

credit to: Stanley Dirgapradja (Editor at Fimela Media) thx for great review, hope for more article again! :)
original post: FAN48

0 comments:

Post a Comment

I need your comment, to prove that this blog is useful. if you not mind please do so. i will be very happy. let's cheers our idol girls! :)

Please, put your name in the Open ID, so that I could greet you back. I do not appreciate Anonymous. :)

join our facebook and twitter too! ^_^