Monday 20 May 2013


Mungkin hanya JKT48 yang dalam waktu teramat singkat punya basis fansyang tak cuma masif, tapi juga sangat militan. Maksudnya, begitu menonjol fanatisme dan semangatnya. Percaya atau tidak, ”militansi” para fans JKT48 bahkan melebihi fans dari super grup Indonesia, seperti Noah, Slank, Iwan Fals, Rhoma Irama, hingga Dewa 19 yang telah bertahun-tahun berkiprah di industri musik Indonesia melalui karya karya hebatnya.

Jika pernah datang ke show JKT48, kalian akan mendapati sebuah pertunjukan yang sangat energik. Tidak hanya energik karena puluhan gadis cantik berdansa sembari bernyanyi di atas panggung. Namun, juga energik karena para fans yang sebagian besar laki-laki itu juga ikut melakukan seruan, nyanyian, hingga atribut yang menarik perhatian. Ada chants, yang berupa yel-yel teriakan penyemangat. Misalnya yosh iku zoh!!, jya jya!!, atau tiger (taiga), dan cyber (saiba). Ada gerakan tari khas yang disebut wotagei, salah satunya menggunakan properti seperti lightstick.

Masih ada lagi bentuk dukungan lain, seperti demachi, yakni menunggu idola saat hendak keluar dari area pertunjukan. Begitu bersemangatnya para fans itu, bahkan banyak yang menilai mereka lebih mirip penonton sepak bola dibandingkan penonton acara musik. Inilah yang membedakan fansJKT48 dibandingkan grup band atau penyanyi lainnya. Rifaldi Hanif, 15, mulanya mengenal JKT48 dari sebuah forum di dunia maya.

Tak sengaja, Ifal— begitu dia biasa disapa— menonton show JKT48 dalam sebuah acara komunitas. Dari situ dia langsung jatuh cinta. Hampir semua event JKT48 didatangi, termasuk menonton Theater JKT48 dan Mega Konser JKT48, serta rutin menghadiri Handshake Event. Handshake Event mungkin menjadi salah satu bagian dari event JKT48 yang paling ditunggu oleh para fans.

Sebab, di event ini mereka bisa langsung bertatap muka dan bersalaman dengan personel JKT48 walau dibatasi hanya 10 detik. Grup idola tersebut memang memiliki aturan ketat bagi anggotanya untuk tidak berjabat tangan atau berfoto dengan fans sembarangan. Tak heran, peminta event bersalaman ini hampir selalu membludak. Para fans JKT48 juga tidak hanya berasal dari Jakarta.

Khaidar Arief adalah mahasiswa asal Bandung yang hampir seminggu sekali datang ke Jakarta hanya untuk menghadiri event yang digelar oleh sang idola. ”Para member JKT48 yang cantik dan bertalenta, serta lagu-lagu mereka yang energik membuat perjalanan Bandung-Jakarta jadi tidak terasa,” ujar cowok yang selalu melakukan wotagei ini sambil tersenyum. Khaidar aktif dalam JKT48 Official Fans Club. Dia mengoleksi merchandise grup tersebut mulai dari CD/DVD, photopack, lightstick, hingga poster. Selain itu, dia juga tidak pernah absen dalam acara penandatanganan Official Guide Book. Bahkan, Khaidar kini juga ”mendalami” keluarga 48 Family lainnya, seperti AKB48 dan SKE48. JKT48 sendiri merupakan sister group pertama AKB48 yang berada di luar Jepang.

Pada 2012, 48 Family sudah membentuk sister group lain di Shanghai, China (SNH48). Meski tergolong baru di Indonesia, fenomena grup idola sendiri sebenarnya bukanlah hal baru. Di Jepang, ada beberapa grup idola, seperti Morning Musume, Idoling!, atau SMAP. Para penggemar grup idola itu acap mendapat sebutan Wota. Istilah tersebut sebenarnya mirip seperti Otaku, penggemar berat anime Jepang. Wota adalah mereka yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap grup idola. Salah satunya seperti Prabu Pramayougha.

Meski begitu, saat ini fokus utama cowok yang juga berdomisili di Bandung itu tetap pada JKT48. ”Sebab, lebih mudah untuk bertemu atau menonton show langsung mereka, dibanding bermimpi ke Jepang untuk menonton langsung aksi grup idola lainnya,” katanya. Seperti halnya para fans JKT48 lainnya, Prabu juga rajin menyambangi pertunjukan grup tersebut serta mengumpulkan berbagai merchandise. ”Yang belum cuma ta’aruf dengan member,” kata penggemar Rena Nozawa ini sambil tertawa. Namun, Prabu termasuk satu dari sedikit fansyang menunjukkan kegemaran mereka kepada JKT48 ke tahap lebih lanjut. Salah satunya dengan meng-cover sejumlah lagu JKT48 seperti Heavy Rotation, Hissatsu Teleport, hingga Bersepeda Berdua (Futari nori no jitensha).

Bahkan, tahun lalu solo EP-nya yang berjudul YA!Sudah dirilis oleh label independen asal Jepang, SP Records. Hi Rena!, salah satu lagu di album tersebut, dia ciptakan dari inspirasi idolanya, Rena Nozawa. ”Rena cantik, smart, dan manja. Langsung sreg untuk dijadikan oshimen (idola),” katanya. Para fansJKT48 juga dikenal sangat solid. Sekelompok fans bahkan mencetuskan ide untuk menciptakan gigs sebagai tribute bagi keluarga 48. Event bertajuk BINGO! pun dihelat di kantor DeMajors Records di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Februari 2013

source: koran sindo

0 comments:

Post a Comment

I need your comment, to prove that this blog is useful. if you not mind please do so. i will be very happy. let's cheers our idol girls! :)

Please, put your name in the Open ID, so that I could greet you back. I do not appreciate Anonymous. :)

join our facebook and twitter too! ^_^