Konsep akademi ini pertama kalinya digunakan oleh Onyanko Club. Mereka menerapkan 'Golden Rules' berupa tujuh aturan dasar yang tak boleh dilanggar oleh anggota-anggota idol grup. Apa saja aturan itu?
Pertama, anggota idol grup dilarang pergi ke diskotik. Kedua, anggota dilarang memberikan tanda tangan pribadi kepada siapapun, kecuali kepada item-item dagangan yang akan dijual agensi. Ketiga, anggota idol grup dilarang minum minuman keras dan merokok. Keempat, anggota idol grup dilarang mempunyai pacar.
Kelima, anggota idol grup harus membawa pengawal jika ingin pergi liburan, misalnya ke pantai. Keenam, anggota idol grup harus mengutamakan sekolah ketimbang karier. Artinya, karier tak boleh menganggu sekolah. Artinya, kehidupan seorang idol di Jepang hanya ada dua, yaitu sekolah dan kariernya sendiri. Ketujuh, anggota idol grup dilarang mengenakan pakaian mencolok dan menggunakan riasan wajah yang berat.
Konsep akademi ini menjadi populer oleh grup Morning Musume dan anggota-anggota Hello! Project. Kemudian, konsep yang sama berlanjut diikuti oleh AKB48 dan grup saudarinya, juga Momoiro Clover Z.
Namun jika dilihat sebetulnya Jepang memiliki pasar musik lebih besar dari Korea. Mereka memiliki pasar lebih beragam. Konsep J-pop di Jepang tak sekadar idol grup, seperti AKB48, Morning Musume, Kinki Kids, dan Exile. J-pop di Jepang juga berkembang dengan konsep band rock dan pop yang menakjubkan.
Kita tentunya mengenal L'arc~en~C'iel, Radwimps, Alice Nine, Luna Sea, Orang Range, dan berbagai band lainnya. Sedangkan K-pop, itu sangat identik dengan boyband dan girlband. Tak banyak terdengar grup band Korea yang populer di luar negaranya. Kita mungkin hanya mendengar band Korea, seperti CNBlue, TRAX, atau FT Island. Sebetulnya Korea memiliki banyak band, namun mereka tersembunyi di balik komersialisasi boyband dan girlband.
source: republika part 3
THE MESSAGE
Kedua
industri musik populer Asia, J-pop dan K-pop, pada dasarnya mengirimkan
banyak pesan dari lirik-lirik lagunya. Namun, secara lirik, J-pop lebih
unggul dari K-pop. Lirik-lirik lagu J-pop sering kali memberikan efek
dobel, selain musiknya yang bermakna, lirik dan video klipnya juga
bermakna.
Mari kita membahas sebuah lagu, lirik, dan video klip milik L'arc~en~C'iel yang berjudul 'Pieces.' Video klip band legendaris Jepang ini menyampaikan pesan bahwa manusia adalah makhluk yang rentan dan gampang berprasangka. Prasangka itu bisa melukai orang lain, bahkan orang tedekat sekalipun.
Dalam video klip itu digambarkan Hyde yang memegang pisau bahkan menusukkan pisau itu kepada sahabatnya sendiri, Tetsuya. "Don't cry, don't cry your precious eyes. Ven if you're stumbling in sorrow. Just look at the truth. Please stay the way you are," demikian salah satu terjemahan lirik awal 'Pieces' dalam bahasa Inggris.
Lagu-lagu idol grup seperti AKB48 dan JKT48 sekalipun, meskipun banyak yang bertajuk kisah cinta, namun tetap menyisipkan pesan-pesan penyemangat di dalamnya. Keunggulan ini belum sepenuhnya ditemukan pada lagu-lagu K-pop yang liriknya lebih banyak bercerita tentang kisah cinta pada umumnya namun tanpa pesan. Salah satu faktornya mungkin fenomena artis instan yang setahun belakangan melanda industri K-pop.
Pimpinan sekaligus vokalis rap BigBang, G Dragon, yang notabene berasal dari Korea Selatan sempat mengaku was-was dengan cepatnya konsumsi musik K-pop di seluruh dunia. Penyanyi yang bernama asli Kwon Jiyoung ini khawatir dengan efek instan penyanyi Korea Selatan dalam bermusik.
Menurutnya, efek itu berdampak pada lagu-lagu K-pop yang dihasilkan, rata-rata bergenre sama satu sama lainnya alias monoton. "Kupikir, musik Korea itu seringkali terbatas pada genre lokal tertentu. Makanya, ketika menulis lagu, aku mencoba untuk tak membatasi diri harus berkarya mengikuti genre yang populer di pasar saat ini," katanya.
Jika terus mengikuti arus, maka pasar suatu hari akan bosan dengan musik K-pop. G Dragon berharap penyanyi K-pop berhenti mengikuti tren populer dan segera kembali ke akar musik itu sendiri. Musik itu harus bisa dikenang, tidak instan.
Meski demikian, bukan berarti lagu-lagu K-pop miskin pesan dalam lirik lagunya. Coba saja dengarkan pesan dari lirik lagu-lagu Bi Rain. Khususnya dalam lagu Love Song, Handshake, dan Fresh Woman. Meskipun lagunya adalah lagu cinta, namun ada makna tersirat di dalam lagu itu.
Berikutnya lagu-lagu BigBang, di antaranya yang berjudul BadBoy, Heaven, Blue, dan Monster. Lirik-lirik karya G Dragon dalam lagu-lagu itu juga sarat akan makna. Epic High adalah grup hip hop asal Korea Selatan yang lagu-lagunya sarat membawa pesan kemanusiaan.
Informasi di atas dimaksudkan penulis hanya untuk menambah referensi ROLers tentang K-pop dan J-pop. Intinya, mari kita melihat gaya bermusik mereka secara bijaksana, tanpa membuat mereka terkotak-kotak.
J-pop dan K-pop, akan lebih bijaksana jika kita mencari persamaan mereka, ketimbang menggali perbedaan mereka. Tak lupa, mari kita dukung musik Indonesia yang mungkin saja suatu hari bisa menjadi tren musik dunia. Selamat berkarya!
source : republika part 4
Mari kita membahas sebuah lagu, lirik, dan video klip milik L'arc~en~C'iel yang berjudul 'Pieces.' Video klip band legendaris Jepang ini menyampaikan pesan bahwa manusia adalah makhluk yang rentan dan gampang berprasangka. Prasangka itu bisa melukai orang lain, bahkan orang tedekat sekalipun.
Dalam video klip itu digambarkan Hyde yang memegang pisau bahkan menusukkan pisau itu kepada sahabatnya sendiri, Tetsuya. "Don't cry, don't cry your precious eyes. Ven if you're stumbling in sorrow. Just look at the truth. Please stay the way you are," demikian salah satu terjemahan lirik awal 'Pieces' dalam bahasa Inggris.
Lagu-lagu idol grup seperti AKB48 dan JKT48 sekalipun, meskipun banyak yang bertajuk kisah cinta, namun tetap menyisipkan pesan-pesan penyemangat di dalamnya. Keunggulan ini belum sepenuhnya ditemukan pada lagu-lagu K-pop yang liriknya lebih banyak bercerita tentang kisah cinta pada umumnya namun tanpa pesan. Salah satu faktornya mungkin fenomena artis instan yang setahun belakangan melanda industri K-pop.
Pimpinan sekaligus vokalis rap BigBang, G Dragon, yang notabene berasal dari Korea Selatan sempat mengaku was-was dengan cepatnya konsumsi musik K-pop di seluruh dunia. Penyanyi yang bernama asli Kwon Jiyoung ini khawatir dengan efek instan penyanyi Korea Selatan dalam bermusik.
Menurutnya, efek itu berdampak pada lagu-lagu K-pop yang dihasilkan, rata-rata bergenre sama satu sama lainnya alias monoton. "Kupikir, musik Korea itu seringkali terbatas pada genre lokal tertentu. Makanya, ketika menulis lagu, aku mencoba untuk tak membatasi diri harus berkarya mengikuti genre yang populer di pasar saat ini," katanya.
Jika terus mengikuti arus, maka pasar suatu hari akan bosan dengan musik K-pop. G Dragon berharap penyanyi K-pop berhenti mengikuti tren populer dan segera kembali ke akar musik itu sendiri. Musik itu harus bisa dikenang, tidak instan.
Meski demikian, bukan berarti lagu-lagu K-pop miskin pesan dalam lirik lagunya. Coba saja dengarkan pesan dari lirik lagu-lagu Bi Rain. Khususnya dalam lagu Love Song, Handshake, dan Fresh Woman. Meskipun lagunya adalah lagu cinta, namun ada makna tersirat di dalam lagu itu.
Berikutnya lagu-lagu BigBang, di antaranya yang berjudul BadBoy, Heaven, Blue, dan Monster. Lirik-lirik karya G Dragon dalam lagu-lagu itu juga sarat akan makna. Epic High adalah grup hip hop asal Korea Selatan yang lagu-lagunya sarat membawa pesan kemanusiaan.
Informasi di atas dimaksudkan penulis hanya untuk menambah referensi ROLers tentang K-pop dan J-pop. Intinya, mari kita melihat gaya bermusik mereka secara bijaksana, tanpa membuat mereka terkotak-kotak.
J-pop dan K-pop, akan lebih bijaksana jika kita mencari persamaan mereka, ketimbang menggali perbedaan mereka. Tak lupa, mari kita dukung musik Indonesia yang mungkin saja suatu hari bisa menjadi tren musik dunia. Selamat berkarya!
source : republika part 4
Saya suka jg artikel ini ^^b
ReplyDeletetp ada kesalahan nama tuh.. harusnya KWON JIYOUNG..Bukan KANG JIYOUNG hehe *maklum namanya jg manusia biasa
thx buat komennya... :)
Deletesekarang itu sudah diperbaiki, thx sudah berkunjung disini. (f) (b)